YaAllah, aku selalu bersimpu padaMu atas semua kejadian serta rasa yang melebur menjadi satu pada diri yang lemah akan kemampuan diri untuk bangkit beranjak.
Rasanya, hidup ini hanya berada pada lingkaran itu saja, meskipun rotasi bumi selalu mengitari matahari dengan jumlah hari yang sama.
YaAllah, rasanya terlalu lucu menghabiskan waktu hanya untuk dia, padahal selama aku bisa bernafas dengan lancar, sudah kuberikan segala yang bisa kuberikan kepadanya. Tapi mengapa, ketika aku coba untuk memulai hal yang baru, mereka tak pernah membiarkan aku melepas segala beban yang tertera di pundak ini?
Apakah dunia ini tidak adil bagiku? Apakah dunia ini hanya untuk mereka yang memiliki uang dan perawakan cantik?
YaAllah, aku muak berada pada ligkaran yag tak bisa kukendurkan sedikitpun. Lingkaran yang mengekang fikiran ini. Lingkaran yang selalu ada bahkan ketika ku tidur dan terbuai mimpi indah.
Rasanya aku ingin menyudahi semua ini jika aku tak bisa benar-benar bangkit, ingin menghilang tanpa perlu keluar dari lingkaran, ingin mengasingkan diri tanpa ada keributan. Pada nyatanya, kekhawatiran yang muncul, tidak melulu sejalan dengan kenyataan mereka. Aku lelah, Ya Allah.
Apakah aku terlalu egois? Apakah mereka terlalu egois?
Ada satu waktu ketika ku mulai menyusun mimpi, lalu kucoba untuk menatanya, tapi kehendakMu-lah yang Maha Memutuskan segala rencana. Terkadang aku beranggapan seperti itu, tapi lama kelamaan, batin ini mulai tersiksa atas mimpi yang tak bisa ditata dengan rapi.
Aku ingin pulang, YaAllah.
Rasanya terlalu sakit menanggung semua rasa hanya sendiri, selain denganMu. Mereka tak pernah tahu bagaimana lelah batin ini menjadi penyeimbang, menjadi pihak yang harus mengalah, menjadi pihak yang diam, menjadi pihak yang sendirian menyelesaikan masalah.
Rasanya terlalu lelah menanggung semua kesakitan ini sendiri, tanpa mereka pernah tau seberapa besar merananya hati ini.
Aku lelah, aku mau pulang, aku sakit.