Perjalanan hidup memang menyakitkan.
Namun terkadang mengasyikkan untuk berkutat didalamnya.
Bahkan terkadang banyak yang terbuai oleh fana asmara dunia.
Semua ini adalah semu, dimana setiap manusia pasti memiliki angan semu.
Atau mungkin harapan semu yang tak mungkin terjadi?
Ya, tentu saja.
Contohnya adalah berharap waktu berputar kembali pada keadaan dimana aku dan kamu dalam keadaan jatuh cinta, yang tanpa tangis, duka maupun pertengkaran.
Begitu bukan?
Waktu Berputar ke depan
Waktu bergerak ke depan, bukan seperti di cerita fiksi bahwa waktu dapat diputar untuk mengubah masa depan.
Tidak, ini hidup yang nyata. Hidup yang sebenarnya.
Hidup ini keras, ya keras di mana kau tak dapat menerima kenyataan yang ada di lapangan kehidupan.
Jalani hidup ini dengan apa adanya, jangan mengeluh terlalu banyak, jangan terlalu sering memendam rasa.
Karena semua itu tak baik untuk jiwa.
Mereka mencemoohmu bukan berarti tak adda yang mencemooh mereka.
Mereka menghujatmu, bukan berarti mereka tak pernah dihujat.
Aku, kamu, dia, mereka adalah manusia. Sama-sama hidup didunia ini, berpijak di bumi ini.
Tak ada yang patut dipersalahkan ketika kau tak mampu meraih mimpi indahmu yang sudah kau rancang yang menurut mu sempurna.
Bukan salah Tuhanmu, orang tuamu, temanmu, keluargamu, aku, dia, atau bahkan mereka.
Terima apa adanya ketika kau telah berusaha berjuang dijalan yang benar.