Rasa itu ada dua.
Pahit atau Manis.
Kedua nya tak bisa dielakkan.
Kedua nya akan selalu hidup berdampingan.
Kata orang, hidup itu perlihatkan yang manis nya saja.
Kepahitan yang ada rasakan sendiri tanpa perlu di ketahui orang lain.
Ketika aku selalu menunjukkan kebahagiaan kepada dunia, mereka tahu betapa beruntung dan bahagia nya diriku.
Ketika aku selalu menunjukkan kesedihan kepada dunia, mereka beranggapan betapa menyedihkan nya hidup ku.
Chairil Anwar bersajak pada puisi nya berjudul “Aku”
Penggalan dari puisi itu adalah..
Luka bisa ku bawa berlari. berlari. Hingga hilang pedih perih
Maka perih yang ku rasa patut tuk ku bawa berlari tanpa ada yang mengetahui.
Biar rasa sakit itu aku yang menopang, karena sejati nya manusia selalu berkata ‘tak mau merepotkan orang lain’
Padahal, setiap manusia takkan mampu hidup sendiri.
Namun, pantaskah ku berbagi kesedihan yang mungkin saja mampu membuat orang lain menjauh dari hal-hal yang ku ceritakan tentang hidup?
Pantaskah aku hanya berbagi kebahagiaan demi menjaga struktur kehidupan yang utuh ?
Haruskah aku berlari ketika merasakan pedih menusuk jiwa ?
Posted from WordPress for Android
Duh, tulisannya bagus.
Wah ada ka firman. Makasih banyak kafiiirrrr