Ketika di pagi hari mendapat notif dari youtube kalau ada ekslusif trailer di channel Ellen, langsung saya klik dan nonton. Hmm, disebutkan bahwa film ini merupakan adaptasi dari a bestseller novel. lalu potongan-potongan scene yang ditambah dengan potongan lagu… I feel glorious, glorious
Got a chance to start again. YEAY! FILM INI JADI SALAH SATU FILM YANG WAJIB DI TONTON meskipun harus nunggu hampir 5 bulan HAHAHA.
Akhirnya rilis juga!
Hari-hari menuju tanggal rilis semakin dekat, hingga akhirnya 15 Agustus tayang di beberapa negara, tapi di Indonesia masih penuh teka-teki kapan akan premier, huhu.
Rumornya kala itu adalah bakal keluar 20 Agustus, tapi nggak ada apa-apa gaes, banner di 21, Cinemaxx maupun CGV pun tak adaaaaa. Sampai pada tanggal 8 September, ada info bahwa kalean kalean semwa bisa nonton midnight film ini di 21, MAAAAAAAAAKKKKKKK.
Karena tak bisa pergi di weekend, malam harinya gue mencari jadwal tayang dong ada dimana aja, LAH GAK ADA GAES. di coming soon pun tak ada, bingung akutu, pen nonton tapi infonya timbul tenggelam. Setelah keesokkan harinya cek di semua teater, yang available tuh cuma di beberapa CGV tanggal 11 September, jadwal di hari lain nggak ada. HUHUHUHU MAKIN DI BIKIN GILAAAAA. Yaudahlah ya, jadinya nonton di CGV Green Pramuka, ekekekekke
Kali ini beneran review yak.
Ah! Visualisasi semuanya bikin aku lebih gilaaa, Nick Young, sang pangeran dalam film ini bener-bener ganteeeng, mirip anjasmara, eh yaAllah. Rachel Chu, seorang profesor di NYU yang juga kekasih Nick. Mereka sudah pacaran selama setahun dan Rachel mau diajak Nick ke Singapur buat menghadiri pernikahan teman sekaligus ketemu keluarganya. Alamaaak, ketemu orang tua pacar teh emang bikin degdegan. Namun, parahnya Rachel nggak tau kalau Nick berasal dari keluarga kaya raya dan merupakan seorang pewaris tunggal. ehem.
Gimana tanggapan saya perihal film ini? Kalau dinilai 1-10, saya kasih 8.
Semuanya dapet, keindahan kota singapur, keberagaman budaya, makanan, kemewahan, etnis, sampai ketampanan dan kecantikan para pemainnya. Alur diawal cepet banget, apalagi pas gembar-gembor pacar Nick menyebar luas di sosial media, ekekekeke. KEKUATAN SOSIAL MEDIA MAHA DAHSYAT.
Sebelum sampai rumah orang tua Nick, mereka udah nggak diperbolehin nginep berdua, jadi Nick milih di tempat lain biar tetap bisa berdua, YaAllah, emaknya serem bener, dari awal udah ngelarang. Ada lagi saudaranya gitu yang cowok, kalau ngomong pedes banget meskipun kenyataan, kalau rachel kurang kuat iman dan cintanya, pasti udah kicep nangis2 di bully sama saudaranya. Ada saudara Nick yang emang deket banget sama dia, Astrid, cantik banget sumpah, sudah beristri dan punya satu anak cilik.
Bukan Cuma Nick and Rachel
Awalnya, saya kira Crazy Rich Asian hanya akan menunjukkan kisah cinta Nick dan Rachel, kegarangan Eleanor, dan kekayaan mereka, ternyata, bukan, bukan hanya itu, tapi banyak sekali pesan moral yang ada dalam film ini.
Kamu akan tertawa, menangis, galau, sedih, dan jijik dalam satu film ini saja. Sebuah paket lengkap film yang emang bagus.
Dari Crazy Rich Asian saya belajar bahwa, cinta dan keluarga kadang menjadi sebuah hal yang saling bertolak belakang. Selalu saja ada konflik mengenai calon pasangan kita, orangtua nggak setujulah, sang anak teteup kekeuh dan seagala macam pertentangannya. Tapi, karena cinta itupun, keluarga bisa luluh. Keluarga dapat menerima dengan lapang dada, besar harapan sang anak akan bahagia sentosa dengan pilihannya.
Dari Crazy Rich Asian saya menyadari, akan selalu ada sebuah lingkaran pertemanan beracun, seperti lingkaran teman mantannya si Nick Young ini. Akan selalu ada seseorang yang seperti itu diantara kalian. Hati-hati dan..waspadalah, waspadalah
Dari Crazy Rich Asian saya menyadari bahwa semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk kebahagiaan, masa depan dan karir sang anak. Ditambah lagi dengan harkat martabat keluarga, akan selalu ada orangtua yang ingin anaknya menikah dengan yang satu ras. Buanyaaak di Indonesia.
Kisah rumah tangga Astrid semacam menjadi pukulan buat kalean kalean semua, termasuk saya. Astrid, sebegitu kaya, tapi tetap memilih suami yang berasal dari keluarga biasa saja, berani memperjuangkan cintanya hingga memiliki seorang anak. Astrid memang salah, selalu menutupi barang-barang yang ia beli, namun suaminya lebih salah dengan melakukan perselingkuhan berkedok pekerjaan luar kota. Saya merasa dunia akan runtuh jika menjadi Astrid. Bukan masalah mau simpan dimana mukanya, tapi bagaimana dengan sang anak dan semua kebahagiaan yang terlah tercipta dan segala kegiatan yang pernah dilakukan bersama. CEDIH DAH.
Banyak yang bilang, pas di scene pernikahan tuh ikutan nangis. Iya, saya juga nangis, tapi saya lebih nangis pas Nick melamar Rachel menggunakan cincin sang ibu. Sedih kali awak saat itu, akhirnya sang ibu meneruskan tradisi memberikan cincin kepada sang calon.
Banyak adat istiadat khas Asia di film ini seperti dirumah telanjang kaki, tinggal bareng keluarga sebelum pada akhirnya meniqa, selalu menghadiri acara keluarga, selalu menyediakan makanan yang bervariasi buat tamu dan eskpektasi keluarga perihal calon.
Saya ingin menjadi Astrid yang kuat, tegar dan berani dalam membina hubungan dengan pasangan yang memiliki strata sosial berbeda, dan saya berharap, jodoh saya memiliki tekad kuat, penuh kasih sayang, pengertian serta berani menerima segala macam keberagaman dari keluarga saya.
Kalau menurut kamu, gimana siih film ini?
with love,
MF
Belum nonton gue Mi. Baru mau nonton Senin depan mueheheh
gue juga shock pas liat nick ngelamarnya pake cincin ibu. uwohhhhhhh. sama pas mainan mahjong si elanor udah berbangga diri akan menang, ternyata. hahaha.
btw, mi lo pake wordpress ya sekarang>
haha, ngelamar itu sih yang bikin syok huhu. aku mau pasangan sekuat rachel chu hahaha. Lah aku kan emang pake wordpress ka ben dari awal wkwk