Perpisahan pada sebuah pertemuan singkat nyata-nya sama saja, dengan perpisahan pada sebuah pertemuan yang begitu lamanya.
Menyakitkan, pilu di hati, dan hanya hampa tatapan kosong tak berarti yang tersisa.
Bukan aku yang menginginkan perpisahan, bukan pula kau yang berharap berpisah.
Namun waktu, Tuhan dan jarak yang mengharuskan kita berpisah pada kehidupan yang sedang kita jalani sekarang.
Pertemuan singkat yang hanya terhitung 12 hari, nyata-nya sangat berarti di diri kita masing-masing.
Rasa memiliki, kekeluargaan, persahabatan dan kebersamaan semua menyeruak jadi satu membuat suatu gumpalan kenangan indah nan pilu tentang dirimu.
Rasanya tak ingin berpisah, namun rasa hanyalah rasa jika Tuhan sudah berkehendak
Kita berbeda, namun pada akhirnya kami bersama dalam suasana kekeluargaan.
Asing, canggung, tidak paham, lelah, semua terasa ketika awal pertemuan.
Tak kenal maka tak sayang, pepatah berkata. Dan kenyataanya adalah benar.
Ketika kita sudah mengenal dengan baik satu sama lain, semua keluhan itu hilang berganti senyum persahabatan.
Bertukar cerita, bertukar bahasa, saling membantu, memaklumi satu sama lain, tertawa, dan kelelahan bersama adalah suka dan duka yang timbul diantara kita.
Jangan biarkan rasa ini menghilang begitu saja meski kita terpisah oleh jarak dan waktu.
Jangan biarkan diri ini melupakan semua kisah yang pernah terjadi ketika bersama.
Karena apapun yang terjadi, kita pernah bersatu dalam suka cita yang timbul tanpa sengaja.
Dan kenangan adalah suatu gambaran indah tentang kebersamaan kita selama 12 hari di Pangalengan, menghabiskan rencana bersama demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bahagia.
Sampai jumpa pada kesempatan berbeda, teman-teman!