Macet , sudah seperti teman hidup para pekerja ibukota, dan selalu dialami oleh setiap penduduk yang ada di Jabodetabek. Sekarang alasan terlambat datang kantor karena macet hampir nggak bisa lagi diterima, pasti aja ada sanggahannya “Kenapa NGGAK datang lebih PAGI ?” , “ Kenapa kamu BANGUN SIANG?”, dan banyak lagi teguran atau sanggahan ketika alasan datang terlambat karena macet diberikan kepada atasan. coba mana suaranya yang sering diginiin wkwkwkw.
Satu hal yang pasti, kemacetan memberi dampak negatif terhadap produktivitas kerja. Coba kau bayangkan, coba kau renungkan, berapa jam yang harus ditempuh untuk bepergian dari rumah ke kantor ? Selain itu, faktor stress, perasaan kesal dan bosan juga harus dialami selama perjalanan menuju dan pulang dari tempat kerja secara langsung mempengaruhi produktivitas kerja. Dan yang bikin banyak orang kesel itu biasanya macet bisa membuat waktu produktif banyak terbuang. Itu yang terjadi kalau membawa kendaraan pribadi ke tempat kerja.
Selain faktor macet, ada banyak hal lagi yang akan dialami saat membawa kendaraan sendiri ke kantor.
- Faktor stamina dan kesehatan haruslah prima. Mengemudi membutuhkan fisik yang sehat dan fokus agar selamat sampai tujuan. Tapi dengan tingkat kemacetan yang tinggi, otomatis energi akan terkuras untuk difokuskan kepada mengemudi. Sedikit banyak akan mempengaruhi kesehatan baik fisik maupun mental. Menghadapi pengguna jalan raya lain yang kurang tertib, bahkan cenderung ugal-ugalan, sein kiri dia ambil ke kanan, karena terburu-buru pastinya dapat mempengaruhi keadaan psikologis seseorang secara langsung maupun bertahap, yang otomatis juga akan berpengaruh pada produktivitas kerja.
- Faktor biaya saat membawa kendaraan sendiri ke kantor. Coba hitung lagi pengeluaran saat membawa kendaraan sendiri. Mulai dari biaya bensin, yang kebanyakan terbuang percuma saat macet, lalu biaya parkir ditambah lagi waktu mencari parkir yang kadang bisa memakan waktu. Belum lagi biaya perawatan mobil yang kebanyakan waktunya dihabiskan dalam kondisi jalanan macet. Masukan juga dalam hitungan, biaya pajak kendaraan bermotor yang setiap tahunnya menjadi kewajiban bagi pemilik kendaraan.
Keadaan ini akan berkurang jika kita memilih moda transportasi kendaraan umum, lho gaes. Faktor kesehatan fisik dan mental akan lebih menguntungkan. Karena kita tinggal duduk leha-leha di atas bis dibandingkan harus mengemudikan kendaraan sendiri. Sepanjang perjalanan bisa istirahat dengan nyaman tanpa harus khawatir situasi macetnya jalan ibukota. Serahkan saja pada Pak Supir yang sedang bekerja. Faktor biaya pun akan jauh lebih murah. Bayangkan betapa banyak biaya yang bisa dipangkas saat kita menaiki kendaraan umum dibandingkan membawa kendaran pribadi. Kelebihan uangnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain, bahkan untuk ditabung, berinvestasi atau digunakan untuk berlibur yang baik bagi kesehatan jiwa.
Kita bisa membantu dengan cara yang mudah yaitu dengan menggunakan kendaraan umum. Tidak perlu setiap saat menggunakan kendaraan pribadi. Tidak perlu lagi membuang waktu dan biaya untuk transportasi saat pergi dan pulang dari tempat kerja. Biarkan sistem transportasi Jabodetabek yang bekerja.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan dari kemacetan yang terjadi di wilayah Jabodetabek, ternyata mengakibatkan kerugian setiap tahunnya hingga mencapai Rp 100 Triliun. Banyak banged yhaaaa. hiks
Kemacetan pula dapat menimbulkan pembakaran bahan bakar yang lebih lama sehingga dapat menghasilkan karbondioksida yang akan menimbulkan polusi udara semakin banyak. Kamu tau dong kalau karbondioksida ini mengandung racun yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat, mulai dari terganggunya sistem penafasan hingga menipisnya lapizan Ozon.
Bukan cuma itu, ternyata kemacetan dapat menurunkan produktivitas kerja. Tidak hanya berada dalam ruangan, pegawai kantoran juga ada yang mobilitasnya tinggi diluar ruangan seperti keperluan meeting, hingga dinas luar dari satu kota ke kota lainnya. Namun, karena terjebak dengan kemacetan, maka dapat menyebabkan ketidaktepatan waktu dan hal tersebut menyebabkan pegawai yang bertugas jadi kurang produktif. Seharusnya satu hari dapat menghadiri beberapa meeting, eh karena macet jadinya paling cuma satu meeting yang dihadiri. Kondisi psikologis pegawai yang bertugas keluar pun sedikit banyak akan terganggu yang dapat mempengaruhi performance serta rantai pekerjaan terhadap division lainnnya. Selain itu kerugian terjadi karena banyak transaksi yang tertunda. Kegiatan Bisnis dan ekonomipun bisa terganggu.
Melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah melakukan berbagai macam cara untuk mengurangi kemacetan di area Jabodetabek dengan hadirnya Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 18 Tahun 2018 tentang Pengaturan Lalu Lintas Selama Masa Pembangunan Proyek Infrastruktur Strategis Nasional di Ruas Tol Jakarta – Cikampek, ada 3 hal yang diatur untuk mengurai kemacetan di Tol Jakarta – Cikampek. Diantaranya adalah:
- Pengaturan Kendaraan Pengangkut Barang
- Pemberlakuan Ganjil Genap Untuk Kendaraan Pribadi
- Penggunaan Lajur Khusus Untuk Angkutan Umum
Sejak 16 April 2018, Pemerintah menerapkan paket kebijakan penanganan kemacetan di jalan tol Jakarta – Tangerang dan jalan tol Jagorawi (ruas Cibubur – Jakarta). Paket kebijakan tersebut diantaranya penerapan skema ganjil genap untuk kendaraan pribadi di pintu tol Kunciran 2 dan Tangerang 2 arah Jakarta (ruas tol Tangerang – Jakarta) serta pintu tol Cibubur 2 arah Jakarta (tol Jagorawi ruas Cibubur – Jakarta), setiap Senin – Jum’at pukul 06.00 s/d 09.00 WIB (kecuali hari libur). Sebagai bagian dari implementasi kebijakan ini Pemerintah dalam hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerja sama dengan berbagai operator telah menambah kekuatan armada bus premium baik di Tangerang maupun Cibubur, guna mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan angkutan umum.
“Memang pengguna kendaraan pribadi masih memiliki alternatif melalui akses pintu tol lain atau berangkat lebih pagi, namun kami harapkan semakin banyak mereka beralih ke angkutan umum,” kata Bambang Prihartono Kepala BPTJ. Lebih lanjut Bambang menjelaskan untuk saat ini di Tangerang telah tersedia 43 armada bus premium JR Connexion sementara di Cibubur telah siap 60 armada bus premium JR Connexion. Di Tangerang, bus tersebut tersedia di beberapa lokasi yaitu BSD Griya Loka, ITC BSD, Alam Sutera, Tangerang City dan Summarecon Mall Serpong dengan tujuan ITC Mangga Dua, Blok M, Pasar Baru, Sudirman, Kelapa Gading, Atrium Senen dan ITC Kuningan. Sementara itu bus premium JR Connexion di Cibubur tersedia berbagai komplek perumahan yaitu Metland Transyogi, Legenda Wisata, Citra Grand, Cibubur Country, Cibubur Residence dengan tujuan Sudirman, Kuningan, Simatupang, Kelapa Gading dan Thamrin.
Mana nih suaranya yang ngerasain ganjil genap? Menurut kamu gimana? Kalau aku sih, mantab yes, macetnya nggak parah2 amat. Paling cuma yang bikin macet itu ya pengendaranya nggak tertib. Mau belok kanan, eh ada di jalur kiri, jadi deh macet sampai panjaaaangg beud yak.
Selain manambah Armada, BPTJ juga memberikan kenyamaan dengan aneka transportasi premium yang tentunya lebih mudah dinikmati banyak orang. Sehingga stigma naik kendaraan umum itu tidak nyamaan, kendaraan tidak laik jalan bisa terpatahkan dengan penambahan Armada baru ini.
Pemerintah menyediakan lebih banyak angkutan umum selama Asian Games sebagai bentuk menyukseskan Asian Games.
Bus dari bandara ke venue, dari hotel ke venue & bus wisata dipastikan gratis. Semua ini untuk mendukung masyarakat menggunakan angkutan umum. Jakarta sudah sangat dipadati kendaraan pribadi. #AsianGames2018 bisa jadi momentum kita beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Hayoo siapa yang ngerasain bus gratis di sabtu minggu ehe.
Setelah implementasi selama 6 minggu, pada ruas jalan yang diberlakukan perluasan kawasan ganjil genap arus lalu lintas mengalami kenaikan kecepatan rata-rata sebesar 44,08%.
Begitu pula setelah minggu ke-6 kebijakan perluasan ganjil genap di Jakarta, VC ratio pada ruas jalan yang diberlakukan ganjil genap mengalami penurunan rata-rata sebesar 20,37%. VCVC Ratio adalah perbandingan jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan dalam satu waktu
Dan 6 minggu implementasi perluasan kawasan #ganjilgenap di jalan arteri Jakarta, pada ruas jalan yang diberlakukan ganjil genap mengalami penurunan emisi CO2 atau karbondioksida rata-rata sebesar 20,30%. kalau kita konsisten bepergian menggunakan angkutan umum, niscaya akan terus turun dan udara Jakarta pastinya akan lebih nyaman dan berkualitas. 6 minggu yang cukup signifikan yaaa.
Hingga saat ini, pemerintah masih membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk mengurai kemacetan di Jabodetabek lho, karena tidak mudah untuk menyelesaikan permasalahan yang rumit tentang kemacetan di cakupan wilayah. Itulah kenapa BPTJ dibentuk untuk mengurainya.
Bagaimana cara kita untuk turut serta mendukung pemerintah? Gampang banget! Kamu bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan kendaraan umum. Dengan indikator peningkatan kualitas lalu lintas setelah 6 pekan berjalan semoga bisa memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hidup berlalu lintas di Jabodetabek.
Untuk anak sekolah, bisa menggunakan Bus Sekolah, untuk pekerja kantoran atau mahasiswa bisa juga menggunakan layanan Bus umum, misalnya Transjakarta, APTB dan bus lainnya. Ayo, Naik Bus mulai sekarang untuk membantu pemerintah mengurangi kemacetan ibukota.
Mau Lebih Produktif ? Yuk mulai sekarang naik angkutan umum.