Dua puluh tiga merupakan angka sebelum dua puluh empat, dan angka setelah dua puluh dua.
Sebuah angka yang kadang menjadi titik balik dimana kedewasaan seseorang dilihat benar-benar dewasa pada umurnya.
Setiap manusia berubah, kadang watak serta hati saja bisa berubah, bahkan batu yang terus menerus di tetesi air pada akhirnya akan membentuk sebuah lubang, yang berarti ia mampu berubah.
Meskipun perubahan merupakan sesuatu yang dirasa sulit untuk dilakukan, tapi perubahan adalah suatu keharusan yang dilakukan agar kehidupan berjalan dengan warna yang beragam. Perubahan yang dilakukan pasti akan membuat sebuah perbedaan yang bisa saja menimbulkan pro dan kontra.
Dua puluh dua, sudah merasa iba hati, miris batin, hingga terbang keujung dunia
dua puluh tiga, pergantian angka dari dua puluh dua.
Di dua puluh dua, sudah memliki apa saja?
I have nothing. But,
Dua puluh dua adalah akhir dari masa kanak-kanak sekaligus awal datangnya masuk kedewasaan. Dua puluh dua sudah mengajarkan bagaimana harus adil pada sesama, menghargai perasaan orang lain, merasakan bagaimana hasil tak akan mengkhianati kerja keras, kecuali Tuhan memang berkata lain.
Dua puluh tiga adalah sebuah pintu gerbang untuk memasuki dunia yang lebih luas lagi dengan titel “cukup umur dan sudah dewasa”. Dikelilingi lingkungan baru, teman baru dan gaya hidup yang berbeda dari sebelumnya.
Ada pergantian angka, maka akan terjadi perubahan, dan akan menimbulkan perbedaan.
Are you ready?
Sebuah pertanyaan yang jawabannya harus dipikirkan secara matang. APAKAH AKU SIAP MENGHADAPI PERUBAHAN DAN MENJALANI PERBEDAAN?
Jika ya, maka harus dengan siap hati melepaskan segala sifat anak kecil yang masih tersimpan didalam. Jika tidak, maka kamu tetap berada di lingkaran itu. Lebih pilih mana?
Andai saja memiliki takdir untuk tidak memilih dari berbagai macam pilihan, apakah hidup akan menjadi lebih tenang? Apakah hidup akan menjadi lebih tenteram dan tak sesulit yang dibayangkan?
Hidup tak selalu perihal kesulitan dan tangis, karena hidup adalah bagaimana menyeimbangkan segala aspek kehidupan.
Pada dua puluh dua, sebuah usia yang masih sangat mudah menangis atas luka hati, sudah pernahkah melawan rasa sakit yang kadang datang tanpa kata? Pernah melewati, bukan melawan. Karena melawan rasa yang ada, sama halnya seperti mengkhianati ucapan sendiri.
Pada dua puluh tiga, satu angka diatas dua puluh dua, akankah hidup menjadi lebih berwarna dalam sebuah kehidupan yang tentunya akan memberikan badai hujan serta petir getir sebelum munculnya cahaya matahari diiringi pelangi warna-warni?
Selamat datang, dua puluh tiga.
Semoga kamu semakin membumi, merendah hati bagai padi, sekokoh pohon kelapa diterpa angin, seindah bunga mawar kesukaan pribadi dan selalu menyinari bagai matahari sepanjang hari.
23.
Ga ada kata terlambat untuk berubah menjadi dewasa. meskipun udah 23 berubah jadi lebih baik itu sebuah keharusan. Jadi tua itu pasti, jadi dewasa adalah mutlak.
Tinggal cari pasangan aja nih yang beloman hahahah
Maaad! hahahaha cariin aku pasangannya dong wkwkwk. jadi dewasa adalah mutlak, ya. Aku minta kado maaadddd
Anjir baru baca balesannya wahahahaha…
Dewasa itu pilihan mi tapi ga ada pilihan lain selain jadi dewasa wahahahah.. jadi mutlak!
Minta kado apa hayo sini?
Keseimbangan. Ya, saya sangat setuju.