Pemahaman rekening jebol itu ada dua, yaitu rekening yang kehabisan isinya karena kalap belanja, atau rekening yang memang dibobol oleh penjahat. Nah, kalau case yang nomor 1 pasti itu karena kamu nggak bisa ngontrol pengeluaran bulanan, sampai-sampai uang habis tidak tersisa. Kalau case yang kedua, itu berarti kamu perlu lebih aware sama yang namanya Social Engineering.
Apa itu social Engineering?
Social Engineering merupakan teknik manipulasi yang memanfaatkan kesalahan manusia untuk mendapatkan akses pada informasi pribadi atau data-data berharga dengan tujuan menyabotase dan mencuri dengan memanfaatkan psikologis korban melalui cara berpikir dan bertindak.
Social Engineering membuat sebagian nasabah perbankan Indonesia sulit untuk #BilangAjaGak, karena kurangnya pengetahuan, pemahaman dan kecurigaan atas sebuah skema kejahatan yang sedang dilakukan.
Biar kamu lebih paham apa itu Social Engineering, nih aku jelasin dikit yah pakai perumpamaan.
Misalnya, kamu lagi duduk manis menyeruput boba milk tea, tiba-tiba ada telpon masuk dari nomor tidak dikenal
“Halo, mba mawar ya?”
“Betul, ada apa ya? Dan ini siapa ya?”
“Saya tim customer service dari bank ZNK. Kami menerima notifikasi transaksi mencurigakan dari rekening mba mawar senilai 2jt. Untuk mencegah hal tersebut, kami mengirimkan kode autentikasi ke nomor mba, boleh tolong di cek dan sebutkan nomornya ya”
Lantas sang mawar memberikan kode yang sebenarnya adalah kode 2fa akun rekeningnya. Pada saat itu mawar mungkin tidak menyadari kalau rekeningnya jebol, tapi dua hari kemudian ketika mau melakukan transaksi, kartu debit-nya decline karena tidak ada uang sepeserpun.
Skema kejahatan ini menjadi yang paling banyak dilakukan oleh para penipu dalam mengelabui korbannya lho. Lalu, bagaimana sih caranya mencegah terjadinya penipuan tersebut?
2 tips mencegah rekening jebol akibat Social Engineering
Mencegah rekening yang dibobol oleh penjahat melalui skema social engineering ini sebenarnya susah-susah gampang, karena penipu seringkali lihai dalam melancarkan aksinya. Nah, kita sebagai nasabah harus lebih pintar dalam menghindari hal tersebut ya.
- Pastikan kamu selalu konsentrasi dan memahami setiap kejahatan Social Engineering
Kejahatan Social Engineering ini macam-macam bentuknya, mulai dari scamming yang mengaku-ngaku kita mendapatkan hadiah, hingga kiriman link phising yang mengatasnamakan bank tempat kamu menabung.
Jika ada sms atau WA, bahkan email yang mengatasnamakan bank, pastikan link-nya tersebut benar dan kamu harus teliti, karena sering kali ada yang menyamarkan huruf dengan angka, contohnya www.bank09.com yang dipalsukan menjadi www.bankO9.com. Berbeda tapi jika tidak konsentrasi, pastinya kamu akan menganggap link tersebut adalah benar.
- Gunakan keamanan yang kuat
Keamanan yang kuat ini bukan berarti pakai satpam buat jagain rekening ya, itu mah udah urusan si bank-nya. Tapi, keamanan yang dimaksud adalah menggunakan PIN yang unik dan tidak mudah diketahui oleh orang lain, misalnya kamu lahir di tanggal 1 bulan 1 tahun 2024, maka jangan buat pink 112024 ya, tapi lebih baik kombinasi angka yang mudah kamu ingat.
Selain menggunakan PIN yang unik, adanya kode 2fa juga jadi pilihan yang tepat untuk kamu dalam mencegah adanya transaksi diluar kuasa kamu. Adanya kode 2fa ini menjadi syarat terjadinya transaksi yang kamu setujui, jadi misalnya kamu mau transaksi di ecommerce menggunakan debit kamu, dengan adanya 2fa dan kamu memasukkannya dengan tepat berarti transaksi dilakukan dengan persetujuan kamu dan secara sadar.
Jadi, mulai lebih aware yuk dengan Social Engineering, perihal kamu nabung di Bank BRI yang selalu #MemberiMaknaIndonesia mah, itu udah pilihan tepat, tapi jangan sampai kamu lengah sehingga jadi korban Social Engineering yang nguras rekening kamu.