Di penghujung akhir tahun 2018, izinkan mia sastro menulis sebuah review chinese drama yang diadaptasi dari sebuah novel karya Guo Jingming yang masih muda euy, lahir tahun 83.
Sebuah drama yang cukup menarik, karena menceritakan sebuah kisah yang tidak berfokus pada satu aspek kehidupan, tapi seluruhnya. Baca dulu yuk sinopsis umum dari drama Rush To The Dead Summer atau Till The End Of The Summer dengan total 48 episode.
Cerita remaja tentang 10 tahun kebelakang yang fokus pada persahabatan, perebutan, dan salah satu pengkhianatan yang menghancurkan persahabatan mereka, dan setiap orang dari lingkar persahabatan itu memasuki dunia baru dengan masing-masing keahlian dan passion yang dimiliki. Li Xia (Zheng Shuang) , seorang pelajar dari keluarga miskin, yang bekerja keras dan mendapatkan beasiswa ke sebuah sekolah unggulan, dimana ia bertemu Fu Xiao Si dan Lu Zhi Ang yang sangat legendaris karena bakat dan kecerdasannya. Waktu berlalu dan benih-benih cinta muncul diantaranya. Setelah kelulusan, Xiao Si (Chen Xuedong) menjadi pelukis terkenal dan Li Xia menjadi asisten pribadinya, sedangkan Lu Zhi Ang (Bai Jingting) mewujudkan impian mendiang ibunya. Begitu banyak konflik dan permasalahan yang muncul, membuat musim panas yang hangat dan cerah terasa menghilang secara perlahan. Semua orang berubah dan meragukan persahabatan mereka. 10 tahun berlalu membuat mereka sadar, bahwa selain kenangan tidak ada yang abadi, namun mereka dapat belajar mengenai cinta dan tumbuh jadi dewasa.
Panjang ya? Banget, episode aja ada 48, huhuhu
Cerita pada drama ini bukan hanya tentang tiga pemeran utama, tapi juga tentang teman-temannya semasa sekolah, seperti Qiqi, Yu Jian, teman asrama, bu Guru Yanran, Qing Yun dan lainnya.
Menurut saya, drama ini bagus, kamu bisa mendapatkan banyak nilai-nilai kehidupan yang akan saya jabarkan di beberapa poin dibawah ini. Simak ya gaes.
1. Keluarga
Drama ini menyuguhkan sebuah kehidupan keluarga yang relate dengan keadaan kita, dimana makan bersama pada hari raya atau ulang tahun menjadi sebuah keharusan untuk memupuk kebersamaan, keharmonisan dan sebuah perwujudan kasih sayang anggota didalamnya.
Tidak hanya itu, sosok ibu pada drama ini menjadi sebuah sosok yang sangat amat tangguh dan kuat. Seperti ibunya Li Xia yang mencari nafkah sendiri untuk menghidupi dirinya dan Lixia, Ibunya Lu Zhi Ang yang sangat mencintai anak dan suami hingga tidak sanggup memberitahukan bahwa ia mengidap penyakit, dan ibu Xiao Si yang rela ditinggalkan suami untuk melakukan penelitian.
2. Pendidikan
Pendidikan masih menjadi prioritas utama keluarga dan pribadi. Mereka belajar dengan sangat giat tidak hanya saat ujian, tapi hampir setiap hari hingga larut malam. Ada beberapa pelajar yang tinggal di asrama yang berisi 4 orang pada satu kamarnya.
Setiap sekolah pasti ada julukan sebagai gulur killer, bukan? Begitu juga pada drama ini. Tapi, sebenarnya titel tersebut merupakan sebuah perwujudan bahwa sang guru ingin anak muridnya mendapatkan pendidikan yang terbaik. Ada hal yang membuat saya menangis melihat scene dimana sang guru ingin resign karena tidak bisa lagi mengajar. Semua murid dikelasnya menangis dan memohon agar ia tetap mengajar. Kenapa saya menangis? Karena saya pernah kehilangan seorang dosen yang sekiranya menggugah semangat untuk mendapatkan beasiswa, ia berjanji untuk mengajar kembali dan memberikan saya soal IELTS lainnya. Tapi, semua kehendak Tuhan, dia harus pergi meninggalkan kami semua. We miss you, Bu Defi.
3. Persahabatan
Persahabatan dibangun atas dasar apa? Bagi saya, persahabatan di bangun atas dasar rasa nyaman satu sama lain, nyaman berbagi suka dan duka, meskipun memiliki minat yang berbeda. Persahabatan Xiao Si dan Lu Zhi Ang patut diacungi jempol, selain teman dari semasa kecil, mereka tetap utuh setelah diporak porandakan angin ribut. Ada salah satu adegan dimana masing-masing dari mereka menuliskan impian pada lampion, Lu Zhi Ang hanya ingin saat dia dewasa nanti, ia tetap berada di samping Xiao Si.
Persahabatan mereka manis, tulus dan sebenar-benarnya persahabatan tanpa ada yang memanfaatkan salah satu pihak. Adegan yang tentunya membuat saya agak sedih, adalah ketika selesai liburan musim panas, ada seorang teman kamar Li Xia yang tidak kunjung kembali setelah beberapa hari sekolah kembali masuk, dan ternyata, ia pindah ke sekolah lain. Oh, itu menyakitkan dan mengingatkan saya betapa pedihnya ditinggal teman tanpa pemberitahuan.
4. Jatuh Cinta dan Mimpi
Tidak bisa dipungkiri, pesona Xiao Si dapat memikat semua orang, tanpa terkecuali Li Xia. Kadang mereka terlibat konflik, kadang ada momen manis berdua. Pada salah satu episode, Xiao Si konsultasi ke ayah-nya bagaimana menangani wanita, apa itu jatuh cinta dan bagaimana mengungkapkannya. Itu adalah sebuah momen yang sangat amat manis tentang hubungan seorang ayah dan anak laki-lakinya. Keep the faith itu penting, tapi kalau sudah merasa di khianati, ya terpaksa ditinggalkan. Begitu bukan? Apa kalian punya pendapat yang lain?
Everyone has their dream, and me too. Percayalah, wujudkan mimpimu dengan cara yang halal dan sewajarnya, jangan jadi orang ambisius melakukan segala cara tanpa memperhatikan efek negatif yang akan timbul. Meraih mimpi berarti berani mengambil segala resiko. Reach your goal and take the risk!
Drama ini memang banyak banget nilai kehidupannya, Gaes. Pahit dan manisnya hidup kalian pasti ada yang terpotret di drama ini. Cuman ya gitu, minusnya drama ini balik lagi ke topik yang pernah saya bahas di drama Love O2O, drama cina kebanyakan naikin cerita pemeran pendukung. Selain itu, porsi Li Xia di cerita vital Xiao Si seperti hilang tak ada kejelasan. Padahal Li Xia merupakan kekasih sekaligus asisten pribadi, tapi dia tidak ada disana permirsah.
Drama ini menyuguhkan tone masa lalu yang soft ala summer, tidak ada dubbing, dan setiap tokohnya berakting dengan sangat bagus. huhu baru kali ini saya nonton drama yang tersedu-sedu di episode awal, pertengahan dan tiga episode terakhir. Ssst, open ending lho, jadi kalian bakalan bertanya-tanya bagaimana kelanjutan kisah mereka. Bisa banget kamu nonton drama ini di youtube gais.
“those boys, they taught me growth
those girls, they taught me love.” – Li Xia
Sekian deh review drama melankolis anak muda ini. Cukup air mata yang jatuh menulis review ini karena “ngena” banget di hati huhuhu. Yuk, berbagi apa yang ada pikiran kalian pada kolom komentar.
With Love,
MF
Setuju bgt…drama ini tuh gak alay kaya drama remaja lainnya, nilai kehidupannya yg bisa d ambil banyak jg, baru nemu drama yg bagus dan jujur ga ngebosenin dr awal sampe akhir…ada beberapa eps yg bikin nangis tersedu2..cukup nyesel baru nonton sekarang (2019) padahal udh ada dr 2017 hikss..wajib nonton deh remaja jaman sekarang…
Numpang tanya bos saya cari cuma ada sampe 46 yang punya lanjutannya send link dong bro soalnya nangggung banget
Hi, saya nonton di youtube channel-nya Crotton Mega Hit. langsung pake keyword “Rush To The Dead Summer Engsub” ya
Yes, drama ini bagus. semua nilai kehidupan ada disitu, dan dibikin termewek-mewek jalan ceritanya, ke-putus asaan mereka pun bisa kita rasain ya.