Sebagai perempuan pengendara roda dua, saya tentunya lebih memprioritaskan kenyamanan saat bermanuver dengan motor matic kesayangan. Mulai dari servis rutin hingga pemilihan bahan bakar. Oh ya, saya baru mengendarai motor saat masuk kuliah, tepatnya saat ospek yang mengharuskan tiba di kampus jam 6 pagi. Ya, gimana yuaaa, jarak kampus dan rumah lumayan jauh dengan macetnya yang super waw. Langsung aja saya minta motor, “Mah, neng minta motor, buat minggu depan ospek jam 6 pagi” mamah akoh bales lho gaes “Kamu minta motor kayak minta cabe de”. hahaha
Datanglah sebuah motor matic, yang saat itu pula saya langsung ahli mengendarainya, ya wong sama aja kayak sepeda, but fyi nih, aku enggak bisa mengendarai motor yang memiliki transmisi gigi atau kopling. lanjutlah saat itu penggunaan bahan bakar oktan 95 belum digalakkan, maka saya menggunakan salah satu bahan bakar dengan kandungan oktan terendah. Dari kemudian saya terbuka ketika ada kebijakan untuk menggunakan bahan bakar oktan 95, yowis, saya ganti meskipun uang jajan saat itu tidak selalu menutupi pengeluaran.
4 tahun bersama si merah, saya merasa sudah tidak nyaman meskipun sudah ganti shockbreaker, ban hingga bahan bakar. Awalnya saya memang kepikiran untuk mengganti ke bahan bakar Sheel, namun apa daya, di rute jalanan yang saya lewati jauh sekali tempat pengisiannya, yang terdekat saat itu adalah di Pondok Indah. wkwkkw males mamad hamba ngisi ke PI.
Akhirnya pada tahun ke lima saya ganti motor, menandakan saya memasuki dunia kerja. Saya sempat membaca ulasan di blog ka Aldy perihal keuntungan shell V-power, dan beberapa saran dari teman-teman, saya memutuskan untuk menggunakannya. Kebetulan pom pengisian Shell sekarang agak berlimpah meskipun hanya dibeberapa titik dengan jarak yang berkilo-kilo meter.
Yap, Shell V-power membawa sebuah kenikmatan saat berkendara, terima kasih atas review dan saran-sarannya ya. Dan saya ingin menuturkan apa saja keuntungan yang dirasakan saat menggunakan bahan bakar ini.
https://www.flickr.com/photos/148693144@N04/49236086718/in/dateposted-public/
1. Kendaraan lebih nyaman
Dengan si merah motor lama, laju kendaraan kadang terasa masih berat meskipun sudah di servis secara berkala dan melakukan perombakan luar dan dalam. Semenjak saya menggunakan Shell V-power, laju kendaraan sangat ringan. Nyaman banget deh, nggak bikin tangan pegel nancap gas. ngeeengg. Dilansir dari shell.co.id, Shell V-Power membantu mengurangi hingga 80% endapan yang mengurangi performa mesin Anda. Jadi wajar dong kalau emang nyaman dan lebih terasa ringan.
2. Tidak mudah panas
Maksud tidak panas disini bukan berarti performa mesinnya jelek ya, tapi lebih ke temperatur mesinnya. Coba deh bandingkan dengan yang menggunakan bahan bakar lain, pasti setelah menempuh jarak jauh kendaraan terasa sangat panas sekali pada sisi kanan dan kiri kendaraan matic kamu.
Karena saya punya keponakan yang masih kecil, agak sedikit merasa aman aja gitu bagian sisi kanan dan kirinya nggak terlalu panas. tapi, ya jangan sekali-kali megang knalpot atau mesin sehabis digunakan. hahah
3. Pelayanannya bagus
Saya sangat menghargai ketika pelayanan suatu usaha jasa atau barang itu baik ke pelanggan tanpa memandang bulu. Saat bersama si merah, pelayan SPBU-nya kadang nggak kasih kejelasan dan memberikan arahan counter mana yang khusus untuk oktan 95. Belum lagi kadang minta isi full, eh sampe luber-luber, parahnya sih waktu itu sampe nyiprat ke si petugasnya.
Kalau isi bensi di Shell, sudah pasti kamu akan mendapat pelayanan yang baik. Di sapa dengan senyum, penuh hati-hati, ramah dan diperhatikan juga tuh volume tanki sudah penuh atau masih bisa di isi. Oh ya, tidak lupa bilang terima kasih.
Menurut saya, ucapan terima kasih itu merupakan sebuah ungkapan yang sangat intim bagaimana memuaskan kebutuhan si pelanggan atas pengisian bensin dan pembayaran yang telah dilakukan dengan jelas dan tanpa merepotkan petugas. Semacam win-win solution gitu deh.
4. Cashless is accepted
Jujur, saya sering banget cashless, jadi gesek-gesek aja debitnya. Kebetulan saat dengan si merah, saya lagi tidak memegang uang dan lupa untuk isi bensin padahal perjalanan yang lumayan jauh. Lantas saya isi bensin dengan pembayatan debit, jederrrr, kaga bisa gesek sobat qaya sekalian.
“Mba, maaf nggak bisa untuk debit B**”
“Yah, mba saya nggak ada cash, dimesin lain juga gak bisa?”
“Nggak bisa mba, coba aja dulu tarik tunai”
“Yaudah mba, pegang aja nih KTP saya dulu, saya cari ATM terdekat”
Bertransaksi dengan Shell, pembayarannya sangat dimudahkan. Mau uangnya receh, pake debit, kredit hingga aplikasi macam OVO bisa euy. Pernah suatu waktu biar keliatan fancy, saya minta akses pembayaran via tanda tangan gitu yakan, eh petugasnya nyamperin “Mba, nggak bisa pake tanda tangan, bisanya cuma pake pin saja” seketika saya baru ingat kalau saldo debit saya cuma 150rb. HAHAHAHAHAH trus pas sampe loket pembayaran saya pura-pura aja “yah, kok gak bisa ya pake tanda tangan” wkwkwkkwkwk setelah keluar dari SPBU, sepanjang jalan saya ketawa ngakak “Dasar mia malu-maluin aje sok pake tanda tangan. emang situ bos” wkwkwk
5. Ada sistem reward dan asuransi
Shell punya kartu keanggotannya lho, namanya Shell Clubsmart. Meskipun keuntungannya nggak banyak-banyak amat, tapi seenggaknya kita bisa mengumpulkan poin dan bisa menukarkannya dengan potongan harga. 90 poin untuk potongan lima ribu rupiah, dan 150 poin untuk sepuluh ribu rupiah. Selain itu juga, ada asuransi dari A**** insurance jika, amit-amit, mengalami cacat permanen atau meninggal dunia. Jangan sampai ya gaes.
Nggak cuma itu aja lho, kalau shell sedang mengadakan undian atau kompetisi, kamu pemegang kartu keanggotan pasti bisa ikutan dan berpotensi memenangkan hadiahnya uhuy. Kayak yang sekarang sedang berlangsung, memenuhi tantangan shell dengan berbagai macam hadiah hingga grand prize ke Eropa. Uhuy.
Gaes, berkendara bukan sekedar melakukan servis rutin, tapi juga harus memperhatikan bahan bakar apa yang digunakan untuk mendukung performa kendaraan kamu. Selain itu, selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas, berhati-heti saat salip menyalip, menggunakan alat keselamatan bertandar SNI, punya lisensi kendaraan dan taat bayar pajak!
Kalau kalian bertanya apa dukanya saat menggunakan bahan bakar dari Shell, saya akan jawab “Harganya yang kadang naik nggak beraturan” hahahah ya maklum lah bukan subsidi yakan. Jadi, rasakan waelah ya.
So, setelah baca review ini, apakah kamu ada sedikit ketertarikan untuk mencoba Shell V-Power sebagai bahan bakar utama kendaraan kamu? Share with me yaw.
With Love,
MF